Global Promote - URL Submissions and Website Translations
Google

Terjerat Pajak

"Mungkin, karena para pemilik bisnis dianggap berjasa; menciptakan lapangan pekerjaan?
Atau karena mereka memiliki
bargaining power yang besar
dan dapat mempengaruhi stabilitas
ekonomi-politik dari suatu negara?
"

"Tahukah Anda Bahwa Gaji
Yang Anda Terima Setiap Bulannya
Adalah Bukan Nilai
Gaji Anda Sesungguhnya?
"


Gaji yang Anda terima setiap bulannya, sudah di-potong dengan pajak penghasilan oleh pemerintah (bahkan sebelum Anda sempat menerima uang tersebut!). Semakin besar penghasilan Anda, semakin besar prosentase pajak yang harus Anda bayar.

Disamping itu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang/jasa yang dikenakan oleh Pemerintah, sepenuhnya ditanggung oleh end-user (konsumen).

Sebagai contoh; jika Anda membeli televisi, maka beban PPN pada akhirnya akan ditanggung oleh Anda sebagai pembeli. Bukan oleh si penjual, atau pabrikan. Demikian pula pada saat Anda makan di restoran, menonton film di bioskop, dlsbnya. Pengusaha, sebagai pemilik bisnis, akan membebankan pajak-pajak yang ada kepada Anda (sebagai konsumen).

Oh ya, satu contoh lagi, telpon; sadarkah Anda bahwa setiap biaya SMS dan telpon yang Anda lakukan sudah termasuk pajak?

"Nyaris Semua Kenikmatan Yang Anda Miliki, Dikenakan Pajak Oleh Pemerintah!"

Sementara, sebagai pebisnis, hanya keuntungan dari usaha Anda lah yang dikenakan pajak. Dan sebagai pemilik bisnis, Anda dapat meng-klaim segala ongkos kerja (expenses) Anda (termasuk biaya komunikasi telpon, faksimil, dlsbnya!) ke pemerintah untuk mendapatkan keringanan/potongan pajak.

Sebagai informasi, pajak penghasilan maksimum Anda sebagai perorangan adalah sebesar 35%. Sementara pajak penghasilan maksimum untuk perusahaan (badan) adalah sebesar 30%.

"Anda Lihat Bedanya?
Ada Selisih Sebesar 5%!
Kenapa Pemerintah Begitu Baik
Kepada Para Pemilik Bisnis?
"

Mungkin, karena para pemilik bisnis dianggap berjasa; menciptakan lapangan pekerjaan? Atau karena mereka memiliki bargaining power yang besar dan dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi-politik dari suatu negara?

Untuk menghindari beban pajak yang besar, suka tidak suka, secara ekonomis, pengusaha cenderung untuk memilih menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka miliki, atau membuka bisnis baru yang lain.

Artinya, sebagai pengusaha, Anda akan memiliki kemampuan, dan secara ekonomis, "diharuskan" untuk membeli aset-aset yang baru, sebagai sumber pundi-pundi Anda berikutnya.

Mudah-mudahan Anda sekarang mengerti, mengapa para pemilik bisnis semakin hari semakin kaya.

Keuntungan pajak yang diberikan pemerintah kepada para pelaku bisnis, semakin membuat orang terpacu untuk memiliki bisnis sendiri. Mengapa demikian? Karena tentu saja lebih cerdas rasanya kalau kelebihan uang Anda di-investasikan ke bisnis, ketimbang dipergunakan untuk membayar pajak.

Bahkan di Amerika Serikat, pemerintah-nya sudah sadar bahwa mereka tidak akan mampu lagi untuk menyediakan pekerjaan bagi warga negaranya. Sehingga pemerintah Amerika mendorong warga negaranya untuk menciptakan pekerjaan sendiri untuk mereka, dan memberikan potongan pajak sebagai insentif/daya tarik-nya.

Mohon jangan salah paham. Saya tidak menyarankan Anda untuk menghindari kewajiban pajak Anda. Sebagai warga negara yang baik (ehm...), adalah suatu kewajiban bagi kita untuk membayar pajak sesuai dengan nilai yang sudah ditetapkan oleh Undang-Undang.

Saya hanya sekedar ingin memperlihatkan kepada Anda bahwa ada keuntungan pajak yang bisa di-nikmati, jika kita tidak hanya menjadi sekedar konsumen. Dan menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan cerdas untuk dapat mengurangi beban pajak.


"Semakin Jelas Sekarang,
Mengapa Si Kaya Makin Kaya,
Dan Si Miskin Makin Miskin;
Salah Satunya Adalah Karena
Si Miskin Membayar Pajak
Yang Jauh Lebih 'Besar'
Kepada Negara!"

Tidak ada komentar:

Suara Anda

 "Gratis..!! daftarkan blog anda dan promosikan "/>
Kunjungan

Blogger's

Capunk Design | Elque 2007